Karsinoma Sub Mandibula
2.3
Patologi
Karsinoma Sub Mandibula
Kanker
adalah suatu penyakit di mana terjadi pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang
tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Sel-sel kanker akan terus membelah
diri, terlepas dari pengendalian pertumbuhan, dan tidak lagi menuruti
hukum-hukum pembiakan. Bila pertumbuhan ini tidak cepat dihentikan dan diobati
maka sel kanker akan berkembang terus. Sel kanker akan tumbuh menyusup ke
jaringan sekitarnya (invasif), lalu membuat anak sebar (metastasis) ke ternpat
yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Selanjutnya,
akan tumbuh kanker baru di tempat lain sampai akhirnya menyebabkan kematian
penderitanya.
Dikenal beberapa jenis kanker, seperti karsinoma, sarkoma, limfoma (neoplasma
sistem limfatik) atau leukemia
(neoplasma ganas sel darah putih). Karsinoma
ialah tumor yang menular (sangat ganas) yang berasal dari jaringan epitel. Karsinoma dapat diartikan pula sebagai kanker
ganas yang muncul dari sel – sel epitel. Karsinoma dapat menyerang jaringan dan
organ sekitarnya dan dapat bermetastasis atau menyebar ke kelenjar getah bening
dan daerah lainya. (Wikipedia)
Sedangkan untuk karsinoma ganas yang
dapat timbul pada kelenjar liur mayor, pada kelenjar parotis yang paling umum
adalah karsinoma mukoepidermoid, sedangkan untuk kelenjar submandibular adalah
karsinoma adenoid kistik. Karsinoma lain yang dapat terdapat di kelenjar liur
mayor adalah karsinoma sel asinar, adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa dan
tumor malignan campuran, walalupun beberapa karsinoma dari jaringan lain dapat
saja timbul di kelenjar liur mayor (Andirius, 2009).
Adenoid kistik carcinoma dahulu dikenal
dengan istilah cylindroma, merupakan tumor ganas yang berasal dari kelenjar
ludah yang tumbuhnya lambat, cenderung lokal invasive, dan kambuh setelah
operasi. Sepertiga angka kejadian terjadi pada kelenjar ludah mayor. Tumor ini
tidak hanya timbul pada kelenjar ludah atau rongga mulut, tetapi dapat pula
timbul pada kelenjar lakrimalis, bagian bawah dari saluran pernafasan,
nasopharinx, rongga hidung, dan sinus paranasalis. Umumnya melibatkan penderita
antara usia 40 dan 60 tahun (Syafriadi, 2008).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda