Mastoid
Anatomi
Mastoid
Mastoid merupakan rongga berisi
udara yang terdapat di dalam tulang temporal yang berhubungan dengan nasofaring
melalui tuba eustachius dan berhubungan dengan mastoid air cell (rongga mastoid) melalui antrum timpanic (aditus ad
antrum). Rongga timpanik dan mastoid merupakan kelanjutan dari saluran pernafasan
dan menjadi tempat yang mengalami infeksi yang berasal dari saluran pernafasan
melalui tuba eustachius (Zarra, 2010).
Gambar
2.1. Anatomi Cranium Lateral (Bontrager, 2001)
Keterangan gambar :
1. Tulang Frontal 7.
Tulang Occipital
2. Tulang Sphenoid 8.
Tulang Temporal
3. Tulang Zygomatikum 9.
Prosesus Mastoideus
4. Sutura Coronal 10.
External acousticus meatus
5. Tulang Parietal 11.
Prosesus Styloideus
6. Sutura
Lambdoidal 12. Ramus
Mandibula
Menurut
Ballinger (2003), petrosum dan mastoid bersama-sama membentuk bagian
petromastoid (petromastoid portion).
Bagian petromastoid ini terdiri dari :
a. Bagian
Mastoid (mastoid portion)
Mastoid
membentuk bagian bawah dan bagian belakang tulang temporal yang memanjang
menuju prosesus mastoideus yang berbentuk kerucut. Mastoid berartikulasi dengan tulang parietal di batas atas sutura
parietomastoid
dan dengan tulang oksipital di batas belakang sutura occipitomastoid, yang berdekatan dengan sutura lambdoidal. Prosesus mastoideus memiliki ukuran
yang bervariasi,
tergantung pada pneumatisasi, namun ukuran pada laki-laki lebih besar daripada perempuan.
b.
Sel
udara mastoid (mastoid air cells)
Sel
udara mastoid terletak
di bagian atas di depan prosesus mastoideus yang disebut antrum
mastoid. Sel udara ini
memiliki ukuran yang cukup besar dan berhubungan dengan rongga timpanik. Sesaat sebelum atau setelah lahir, sel-sel udara yang
kecil mulai berkembang di
sekitar antrum
mastoid dan terus meningkat dalam jumlah maupun ukuran sampai sekitar usia pubertas. Jumlah dan ukuran dari sel udara sangat bervariasi.
c.
Petrosum
(petrous portion)
Bagian
petrosum atau
sering disebut petrous pyramid, merupakan
tulang padat di cranium, berbentuk kerucut atau piramida dan tebal. Bagian dari tulang temporal ini berisi organ pendengaran dan keseimbangan. Dari dasar squama dan mastoid, petrosum
terlihat di bagian medial dan bagian
depan antara greater wing dari tulang sphenoid dan tulang oksipital ke badan tulang sphenoid yang
terdapat di puncak artikulasi.
Arteri karotis
interna di karotis kanalis memasuki bagian
bawah petrosum, melewati atas koklea, kemudian melewati bagian medial untuk keluar menuju petrous
apex.
Dekat petrous
apex adalah foramen
kasar yang disebut foramen lacerum.
Saluran karotis membuka foramen ini, dan di dalamnya berisi arteri karotis interna. Di tengah bagian belakang petrosum terdapat internal acoustic meatus (IAM), yang menyebarkan vestibulocochlear dan saraf
wajah. Batas
atas dari petrosum sering disebut sebagai petrous
ridge.
Bagian atas ridge
disebut top of ear attachment (TEA).
Gambar 2.2. Permukaan Internal Tulang
Temporal
Keterangan
gambar :
1. Artikulasi
dengan tulang temporal
|
6. Internal
Acoustic Meatus (IAM)
|
2. Squama
|
7. Prosesus
Styloideus
|
3. Alur
arteri meningeal medial
|
8. Tulang
Occipital
|
4. Great Wing Sphenoid
|
9. Petrosum
|
5. Prosesus
zygomatikum
|
10. Alur sinus lateral
|
Gambar 2.3. Permukaan Bawah Tulang Temporal
Keterangan gambar :
1. Prosesus Zygomatikum 5. Prosesus mastoideus
2. Artikulasi Fossa dengan 6. Fossa Jugularis
Kondilus
Mandibula 7.
Karotis Kanalis
3. Prosesus Styloideus 8. Petrosum
4. EAM 9.
Tuba Eustachius
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda