Kamis, 24 Oktober 2013

Fraktur

1.      Fraktur
Menurut Price (2006), Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap.
Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang.
a.      Menurut Rasad (2005), berdasarkan penyebabnya fraktur dibedakan menjadi :
1)     Fraktur yang disebabkan trauma berat
Fraktur ini disebabkan oleh trauma / retak paksa yang terjadi tiba-tiba dan sangat berat. Kerusakan yang dihasilkan sangat bervariasi tergantung :
a)     Besar dan kuatnya trauma
b)     Trauma langsung atau tidak langsung
c)     Umur penderita
d)     Lokasi fraktur 
2)     Fraktur Patologi
Adalah fraktur yang terjadi pada tulang yang sebelumnya telah mengalami proses patologi seperti tumor tulang primer atau skunder, myeloma multiple, cista tulang, osteomilitis dan sebagainya. Trauma ringan saja sudah dapat menimbulkan fraktur 
3)     Fraktur Stress
Disebabkan oleh trauma ringan tapi terus menerus misalnya fraktur march pada metatarsal, fraktur fibula pada pelari jarak jauh dan sebagainya.
b.      Beberapa tipe Fraktur menurut Rasad (2005) :
1)     Fraktur transversal, adalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang. Pada fraktur semacam ini, segmen-segmen tulang yang patah direposisi atau direduksi kembali ke tempatnya semula, maka segmen-segmen itu akan stabil, dan biasanya mudah dikontrol dengan bidai gips.
2)     Fraktur Oblik, adalah faktur yang garis patahnya membentuk sudut terhadap tulang. Fraktur ini tidak stabil dan sulit diperbaiki.
3)     Fraktur Comunitive yaitu apabila serpihan-serpihan atau terputusnya keutuhan jaringan lebih dari 2 fragmen tulang.
4)     Fraktur Avulasi merupakan fraktur yang memisahkan suatu fragmen tulang pada tempat insersi tendon ataupun ligamen. Biasanya tidak ada pengobatan yang spesifik yang diperlukan. Tetapi, apabila diduga akan terjadi ketidakstabilan sendi atau hal-hal lain yang menyebabkan kecacatan, maka perlu dilakukan pembedahan untuk membuang atau meletakkan kembali fragmen tulang tersebut pada banyak kasus.
5)     Fraktur epifisis, adalah fraktur yang terjadi pada lapisan epifisis tulang panjang. Biasanya terjadi pada anak-anak.
6)     Fraktur Greenstick adalah fraktur tidak sempurna dan sering terjadi pada anak-anak.
7)     Fraktur kompresi, adalah fraktur yang terjadi ketika dua tulang menumbuk (akibat tubrukan) tulang ke tiga yang berada diantaranya, seperti satu vertebra dengan dua vertebra lainnya.
8)     Fraktur impresi, biasanya terjadi pada tulang kepala. Hal ini umumnya terjadi setelah bertabrakan dengan kekuatan besar dengan benda tumpul seperti : palu,  batu, atau benda berat lainnya. Trauma ini dapat menyebabkan lekukan pada tulang tengkorak dan menekan jaringan otak.
c.      Tanda dan gejala Fraktur, antara lain :
1)     Adanya deformitas
2)     Adanya krepitasi
3)     Nyeri tekan
4)     Nyeri ketuk
5)     Fungsiolesa
Fraktur femur dibedakan menjadi dua yaitu fraktur batang femur dan fraktur colum femur (Mansjoer, 2000).
1)     Fraktur batang femur mempunyai insidens yang cukup tinggi diantara jenis-jenis patah tulang. Umumnya fraktur femur terjadi pada batang femur 1/3 tengah. Fraktur di daerah caput, collum, trochanter, subtrokhanter, suprakondillus biasanya memerlukan tindakan operatif.

2)     Fraktur collum femur dapat terjadi akibat trauma langsung, pasien terjatuh dengan posisi miring dan trochanter mayor langsung terbentur pada benda keras seperti jalanan. Pada trauma tidak langsung, fraktur collum femur terjadi karena gerakan eksorotasi yang mendadak dari tungkai bawah. Kebanyakan fraktur ini terjadi pada wanita tua yang tulangnya sudah mengalami osteoporosis. Fraktur kurang stabil bila arah sudut garis patah lebih besar dari 300. Fraktur subkapital yang kurang stabil atau fraktur pada pasien tua lebih besar kemungkinannya untuk terjadinya nekrosis avaskular.

Gambar 2.3 : Tipe-tipe fraktur (Rasad, 2005).
Keterangan :
A.  Fraktur transversal
B.  Fraktur oblik
C.  Fraktur kominutif
D.  Fraktur avulsi
E.  Fraktur greenstick
F.  Fraktur epifisis dengan separasi
G. raktur kompresi
H. Fraktur impresi

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda