Otak
Anatomi dan Fisiologi
Otak
2.1.1
Otak
( Brain )
Otak adalah suatu alat tubuh yang sangat
penting karena merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh. Otak dipersarafi dari saraf sentral
yang terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang dibungkus oleh suatu
lapisan yang kuat. Otak terdiri dari otak besar (Serebrum), batang otak (Trunchus
Enchepali), dan
otak kecil (cerebellum).
( Syaifudin, 1997 )
Otak berkembang dari
sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan tiga gejala pembesaran: otak awal,
yang disebut otak depan, otak tengah, dan otak belakang. ( Price, 2010 )
Otak manusia
mempunyai berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 pon) , menerima 20 % curah
jantung dan memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap
harinya. Otak merupakan
jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan
terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat
rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, Aliran darah berhenti 10 detik saja sudah dapat
menghilangkan kesadaran manusia. Berhenti dalam beberapa menit , merusak
permanen otak. Hipoglikemia yang berlangsung berkepanjangan juga merusak
jaringan otak. (
Wilson, Price, 2006 )
Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah,
keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas
fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Otak
terbentuk dari dua jenis sel:
glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan
melingungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa
listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang
lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang
disebut neurotransmitter. Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagi sinapsis.
a. Otak
besar (Cerebrum)
Otak besar atau cerebrum mengisi bagian
depan dan atas rongga tengkorak, yang masing – masing disebut fossa kranialis
anterior dan fossa kranialis tengah. Cerebrum terdiri atas dua belahan
(hemisfer) besar sel saraf (substansi kelabu) dan serabut saraf (substansi putih)
. lapisan luar substansi kelabu disebut korteks. Kedua hemisfer otak itu
dipisahkan celah yang dalam, tapi bersatu kembali pada bagian bawahnya melalui korpus kalosum, yaitu massa substansi
putih yang terdiri atas serabut saraf. Di sebelah bawahnya lagi terdapat
kelompok – kelompok substansi kelabu atau ganglia basalis. ( Pearce, 2010 )
Gambar 2.1 Penampang melintang otak (Syaifuddin,1997)
Keterangan Gambar :
1.
Medula oblongata
2.
Pons
3.
Otak tengah
4.
Meningens
5.
Otak depan
6.
Serebrum
7.
Konvolusi
8.
Dienchepalon
9.
Serebellum
10. Hind brain
11. Medulla Spinallis
a. (
Batang otak Truncus Enchepali)
Batang otak terdiri dari:
1. Otak tengah atau Disenchepalon, adalah bagian batang otak paling
atas yang terdapat diantara cerebellum
dengan mesenchepalon.
( Syaifudin, 1997 )
Fungsi disenchepalon :
a)
Vase konstruktor, mengecilkan pembuluh darah.
b)
Respiratory, membantu proses persarafan.
c)
Mengontrol kegiatan refleks
d)
Membantu pekerjaan jantung.
Otak tengah dapat juga dibagi dalam dua
tingkat :
( Pearce, 2010 )
a. Atap
yang mengandung banyak pusat – pusat refleks yang penting untuk penglihatan dan
pendengaran.
b. Jalur motorik yang besar, yang turun dari kapsula interna
melalui bagian dasar otak tengah, menurun terus melalui pons dan medula
oblongata menuju sumsum tulang belakang.
2. Mesensepalon,
atap dari mesensepalon terdiri dari
empat bagian yang menonjol keatas, dua dsebelah atas disebut korpus
kuadrigeminus superior dan dua sebelah bawah
disebut korpus kuadrigeminus inferior. (Syaifudin, 1997)
Fungsi mesensepalon :
a) membantu
pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata
b) memutar
mata dan pusat pergerakan mata
3. Pons
Varoli, brakium pontis yang menghubungkan mesensepalon dengan pons varoli dan cerebellum
terletak di depan cerebellum diantara otak tengah dan medulla oblongata, disini
terdapat premotoksid yang mengatur gerakan pernafasan dan refleks. ( Syaifudin,
1997 )
Fungsi pons varoli:
a) Penghubung
antara kedua bagian cerebellum dan juga antara medulla oblongata dengan
cerebellum atau otak besar
b) Pusat
saraf nervus trigeminus.
4. Medula
oblongata, bagian batang otak paling bawah yang menghubungkan pons varoli
dengan medula spinalis. (Syaifudin, 1997 )
Fungsi medulla oblongata:
a) Mengontrol
pekerjaan jantung.
b) Mengecilkan
pembuluh darah (vaso konstruktor)
c) Pusat
pernafasan (respirasi center)
d) Mengontrol
kegiatan refleks.
Medula
Oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons dengan
sumsum tulang belakang. Medula oblongata terletak dalam fosa kranialis
posterior dan bersatu dengan sumsum tulang belakang tepat di bawah foramen
magnum tulang oksipital. ( Pearce, 2010 )
Sifat
– sifat utama medula oblongata adalah di situ jalur motorik desendens (menurun)
melintasi batang otak dari sisi yang satu menuju sisi yang lain. Hal ini
disebut dekuasio motorik. Perpotongan
seperti di atas yang dilakukan jalur sensorik pada medula, juga terjadi, dan
disebut dekuasio sensorik. ( Pearce,
2010 )
Medula
oblongata mengandung nukleus atau badan sel dari berbagai saraf otak yang
penting. Selain itu medula mengandung “pusat-pusat vital” yang berfungsi
mengendalikan pernapasan dan sistem kardio-vaskuler. Karena itu, suatu cedera
yang terjadi pada bagian ini dalam batang otak dapat membawa akibat yang sangat
serius. ( Pearce, 2010 )
b. Otak
kecil (cerebellum)
Cerebellum
adalah bagian terbesar dari otak belakang. Cerebellum menempati fosa kranialis
posterior dan di atapi tentorium
serebeli, yang merupakan lipatan dura meter yang memisahkannya dari lobus
oksipitalis serebri. (Pearce, 2010)
Cerebellum
mempunyai hubungan dengan berbagai bagian lain sistem persarafan. Tetapi
hubungannya yang terutama adalah dengan hemisfer serebri pada sisi yang lain
dan dengan batang otak. Selain itu cerebellum menerima serabut dari sumsum
tulang belakang dan berhubungan dengan pusat-pusat refleks penglihatan pada
atap otak tengah (diensefalon), dengan talamus, dan dengan serabut – serabut
saraf pendengaran. ( Pearce, 2010 )
Cerebellum terletak
pada bagian paling bawah dan belakang tengkorak, dipisahkan dengan cerebrum
oleh fisura transversalis dibelakangi oleh pons varoli dan diatas medulla
oblongata. ( Syaifudin, 1997 )
Fungsi otak kecil:
1.
Arkhiocerebellum (vestibulocerebellum). untuk
keseimbangan dan rangsangan pendengaran ke otak
2.
Paleacerebellum ( spinocerebellum), sebagai
pusat penerima impuls dan nervus vagus kelopak mata, rahang atas, rahang bawah,
dan otot pengunyah.
3.
Neocerebellum (ponto cerebellum), korteks
cerebellum menerima informasi tentang gerakan yang sedang dan yang akan
dikerjakan dan mengatur gerakan sisi badan.
Gambar 2.2 Otak dengan piamater (Syaifuddin, 1997 )
Keterangan
Gambar :
1. Vena – vena serebri superior
2. Lobus frontalis
3. Vena serebri media
4. Vena – vena serebri inferior
5. Rolandi
6. Serebelum
7. Medulla Oblongata
8. Lobus temporalis
2.1.2 Meningen
( selaput otak )
Selaput yang membungkus otak dan sumsum
tulang belakang, melindungi struktur saraf halus yang membawa pembuluh darah
dan cairan sekresi ( cairan serebro spinalis ). Memperkecil benturan atau
gerakan yang terdiri dari 3 ( tiga ) lapisan ( Syaifuddin, 1997).
a.
Durameter ( lapisan sebelah luar )
Selaput keras pembungkus otak yang
berasal dari jaringan ikat dan kuat, di bagian tengkorak terdiri dari selaput
tulang tengkorak dan durameter propia di bagian dalam di kanalisvertebralis
kedua lapisan ini terpisah. ( Syaifudin, 1997 )
b.
Arakhnoid ( lapisan tengah )
Merupakan selaput halus yang memisahkan
durameter dengan piameter membentuk sebuah kantong atau balon berisi cairan
otak yang meliputi seluruh susunan saraf sentral ( Syaifuddin, 1997 )
c.
Piameter ( lapisan sebelah dalam )
Merupakan selaput tipis yang terdapat pada
permukaan jaringan otak, piamater berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur
– struktur jaringan ikat yang disebut trakekel ( Syaifuddin, 1997 ).
2.1.3 Ventrikel
Otak
Ventrikel merupakan rangkaian dari empat
rongga dalam otak yang saling berhubungan dan dibatasi oleh ependima (semacam
sel epitel yang membatasi semua rongga otak dan medula spinalis) dan mengandung
CSF (cerebrospinal fluid). Ventrikel otak terdiri dari
ventrikel lateral,
ketiga dan keempat. (Price
Sylvia, 1995).
2.1.4 Cairan
Serebrospinal
Cairan serebrospinal adalah hasil sekresi
plexus koroid ke dalam ventrikel – ventrikel yang ada dalam otak. Cairan
tersebut masuk ke dalam kanalis sentralis sumsum tulang belakang dan juga ke
dalam ruang subarakhnoid melalui celah – celah yang terdapat pada ventrikel
keempat. ( Price Sylvia, 1995 )
Jumlah cairan
serebrospinal dalam ventrikel dan ruang subarakhnoid berkisar antara 120 – 180
ml pada orang dewasa, 100 – 140 ml pada anak umur 8 – 10 tahun, dan 40 – 60 ml
pada bayi. Pada orang dewasa, produksi cairan serebrospinal selama 24 jam
berjumlah 430 – 500 ml, ini berarti dalam 24 jam cairan serebrospinal diganti
sebanyak 3 kali. (Price Sylvia, 1995)
a.
Sirkulasi Cairan Serebrospinal
Cairan serebrospinalis yang
dihasilkan dalam ventrikel dan ruang subarakhnoid akan mengalir ke vili
arakhnoid ( pacchionian granulations ) selanjutnya masuk ke dalam sinus sagitalis
superior, untuk diabsorpsi. Cairan serebrospinal dari ventrikel lateralis,
melalui foramen Monro akan masuk ke ventrikel III di garis tengah, kemudian
melalui foramina Luschka di lateral atau foramen Magendie di garis tengah,
selanjutnya masuk ke ruang subarakhnoid ( sisterna magna ). Ada sejumlah cairan
serebrospinalis yang masuk ke kanalis spinalis untuk beredar di sekeliling
medula spinalis atau ia dapat mengalir ke sefalad ke dalam sisterna basalis.
Cairan serebrospinalis meneruskan alirannya ke sefalad ke ruang subarakhnoid
untuk mencapai pacchionian granulations setinggi
sinus sagitalis superior, dan cairan ini kembali ke dalam aliran darah melalui
sisterna vena. Untuk mempertahankan volume cairan dalam ventrikel dan ruang
subarakhnoid, absorpsi cairan serebrospinal harus sepadan dengan produksi
cairan serebrospinalis. (Price Sylvia, 1995)
Gambar
2.3 Sirkulasi cairan
serebrospinal (Price Sylvia A, 1995)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda