Jumat, 20 Agustus 2010

Hikayat Kotak Pandora

Hikayat Kotak Pandora

Anda pasti pernah mendengar istilah “kotak pandora”. Tapi, tahukah bagaimana istilah itu muncul? Saya baru mengetahuinya setelah membaca buku tipis berjudul “Puspa Sari Mitologi Yunani” karangan Herman J Weschler yang diterbitkan penerbit Ganesha pada 1976. Ada delapan jilid buku mitologi Yunani dalam edisi hard cover dan full color. Tapi, seingat saya, tak ada satu pun yang berkisah tentang “kotak pandora” (saya tak berkesempatan mengeceknya lagi karena saya tlah lulus).
Begini ceritanya: Selain manusia, bumi dulu juga ditempati oleh para titan. Zeus sangat tidak menyukai beberapa titan, dan titan yang paling tak disukainya adalah Promotehus yang bersikukuh hendak mencuri cahaya pengetahuan dari puncak Olympus. Nietzsche sangat mengagumi titan satu ini yang menurutnya memiliki ciri “uebermensch” (sebagian menerjemahkannya “superman”, tapi penerjemah spesialis Nietzsche, Walter Kauffman, lebih suka menerjemahkannya menjadi “overman”. ST Sunardi, dalam bukunya tentang Nietzsche yang diterbikan LKiS, menerjemahkan uebermensch menjadi “adimanusia”).
Zeus, diceritakan, juga membenci titan lainnya yang bernama Ephimetheus. Dia adalah kakak Promotheus. Untuk itu Zeus memerintahkan seorang dewa yang dikenal buruk rupa tapi memiliki keahlian seni yang mumpuni untuk membuat sebuah patung perempuan. Nama dewa itu Haphaestus. Dia sendiri adalah anak Zeus dari hasil perkawinan dengan Hera. Karena dia memendam asmara tak kesampaian dengan Aprhodite, maka ia membuat patung perempuan yang kecantikannya menyerupai Aphrodite.
Zeus senang dengan kesempurnaan patung itu dan lantas memberi patung itu kehidupan. Patung itu sendiri bentuknya lebih kecil dari ukuran manusia. Patung yang sudah diberi kehidupan itu diberi nama Pandora. Oleh Zeus, Pandora dititipi pula sebuah kotak rahasia yang tak boleh dibukanya.
Zeus lantas menghadiahkan patung itu pada Ephimetus. Kendati Promotheus sudah memeringatkan kakaknya akan kemungkinan tipu muslihat Zeus, Ephimetus telanjur menyukai dan mencintainya karena Pandora memang sangat cantik. Singkat kata, Pandora dan Ephimetus hidup berdampingan. Pandora sendiri hingga beberapa lama mampu menaati perintah untuk tidak membuka kotak itu. Tapi, lama kelamaan, Pandora penasaran dengan apa isi kotak yang dititipkan padanya.
Maka dibukalah kotak tersebut. Dari dalam kotak, berhamburanlah segala macam keburukan, seperti penyakit, wabah kesedihan dan keputusasaan. Sejak itu, bumi mulai mengenal penyakit dan segala keburukan hidup lainnya. Hanya saja, ternyata, di dalam kotak itu juga masih ada satu benda lain. Benda itu kecil bentuknya. Namanya: “Harapan”. Benda inilah yang kelak digunakan manusia di bumi untuk terus bertahan dari segala macam penyakit, wabah, kesedihan, dll.
Keren, ya? Cerita yang sangat metaforik. Kapan-kapan saya ingin mengulasnya dengan lebih dalam dan untuk ulasan yang lebih dalam pasti akan saya posting di blog ini.
[Buku ini dibagi ke dalam 10 bab yaitu (1) Awal Mula Semesta, (2) Zeus, (3) Venus dan Kisahnya, (4) Empat Drama, (5) Dua Cerita Petulangan, (6) Cupido dan Psyche, (7) Mencari Bulu-bulu Emas, (8) Petualangan Herakles, (9) Peperangan Troya, dan (10) Petualangan Oddysesy. Cerita tentang "kotak pandora" sendiri ada di bagian ketiga bab I]
MMYEP,Hkayat kotak pandora,210810,-

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda